Monday, May 7, 2012

yuk perbaiki ucapan salam kita


Ucapan ”Assalamu’alaikum”, السلام عليكم, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ...“Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]


 Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti “Asw” atau “Aslm”. Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb” . Namun yang sering saya dapatkan, adalah singkatan “Ass”. Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.

Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut; “Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don’t be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat). Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan “Ass”, secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

 Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu’alaikum menjadi “Ass” (pantat).

Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.

Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan. Hanya saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.

Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!” 

Singkatan ala Rasulullah

Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum السلام عليكم dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.

Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah. Artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa. 

Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan berarti “Semoga Allah menjadi Pelindungmu”.

 Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)

 Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah Ta’ala adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

 Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan Bahwa Rasulullah bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

 Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

 Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala). Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

 Nah dari tiga singkatan itu silahkanAnda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu’alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu’alaikum.

 Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan “Assaamu ‘alaika ya Muhammad” (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

 Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari “Assalaamu ‘alaikum”. Maka nabi berkata, “Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu ‘alaikum, maka jawablah dengan wa ‘alaikum (Dan semoga atas kalian pula).” [HR. Bukhari]

 Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.

~* Karena Berbagi itu Indah *~
 Sumber: www.hidayatullah.com
http://cahayaistiqomah-longbolong.blogspot.com

Sunday, May 6, 2012

Bulan Sabit dan Bintang: Lambang Islam?

starmoon_yellow


Bulan sabit dan bintang hampir selalu diasosiasikan dengan agama Islam atau muslim. Tak salah, memang, jika masyarakat muslim dikaitkan dengan simbol tersebut. Orang bisa dengan menunjuk buktinya: tak kurang dari sepuluh negara muslim – mayoritas penduduknya mengaku beragama Islam – memasang simbol bulan sabit dan bintang, bulan sabit dan lambang lain, atau bintang saja sebagai lambang negara atau bendera. Shahihkah pernyataan bahwa bintang dan bulan sabit adalah lambang Islam?
Di kalangan masyarakat muslim, bulan sabit dan bintang digunakan dengan intensitas yang sangat tinggi. Sekilas orang akan menyangka bahwa peran simbol bulan sabit dan bintang di agama Islam sama penting dengan lambang salib di agama Nasrani. Bahkan ada penulis Amerika beragama Kristen yang menulis buku berjudul (dalam terjemahan Indonesia) Salib dan Bulan Sabit. Nampaknya orang di luar Islam pun menangkap betapa pentingnya lambang bulan sabit dan bintang di alam pikiran masyarakat muslim.
Negara-negara muslim yang menggunakan lambang bulan sabit dan bintang (atau bulan sabit saja) antara lain Turki, Komoro, Tunisia, Aljazair, Mauritania, Maladewa, Pakistan, Malaysia, Turkmenistan, Uzbekistan. Sesuai dengan definisi di atas, yang disebutkan di atas adalah negara-negara yang mayoritas penduduknya mengaku beragama Islam. Dengan definisi ini, saya tidak memasukkan Singapura karena masyarakat muslim hanyalah minoritas di negara tersebut (±14%).
bendera-bulan-sabit
 Di Indonesia penggunaan lambang bintang dan bulan sabit berserakan di setiap sudut permukiman. Yang dimaksud adalah lambang bulan sabit dan bintang yang terpasang di atas kubah 'bawang' aluminium. Kubah 'bawang' telah menjadi salah satu mata pencaharian sangat besar perajin aluminium. Saat ini kebanyakan orang Indonesia merasa kurang afdhal jika tidak terpasang kubah 'bawang' di atap masjid. Tentu saja, di atasnya terlihat mencuat lambang bulan sabit dan bintang. Kadang-kadang terpasang juga sebentuk lafazh nama اﷲ 'Allah'.
Kelompok lain di masyarakat muslim yang gemar menggunakan lambang bulan sabit dan bintang (atau tanpa bintang) adalah partai politik 'berhaluan Islam'. Yang paling awal adalah Partai Sarekat Islam Islam Indonesia dan Madjlis Sjura' Muslim Indonesia (Masjumi) di Pemilu 1955. Menyusul setelah itu Muslimin Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Sarekat Islam 1905, Partai Sarekat Islam, Partai Keadilan (dan penerusnya, Partai Keadilan Sejahtera). Partai-partai tersebut adalah yang menggunakan lambang bulan sabit dan bintang atau bulan sabit tanpa bintang.
lambang-partai
Ada lagi partai-partai politik 'berhaluan Islam' yang menggunakan lambang bintang yang dikombinasikan dengan lambang lain, misalnya Partai Nahdlatul Ummat dan Partai Kebangkitan Ummat. Partai-partai itu merupakan tempat bernaung warga Nahdlatul Ulama (NU). Oleh karena itu, yang digunakan pada dasarnya adalah lambang NU juga: jagat lintang sanga (bumi dan sembilan bintang).
PartaiNahdatulUmatPartaiKebangkitanUmat
Yang agak jarang tersorot adalah lambang organisasi lokal. Di antaranya bendera GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Bendera GAM adalah bendera berwarna dasar merah dengan dua strip hitam/putih horisontal. Di antara kedua strip tersebut ada lambang bulan sabit dan bintang. Di kalangan masyarakat muslim Aceh yang terkenal religius, tentunya pencantuman lambang ini berkesan sangat dalam. Hal ini berlaku bila lambang bulan sabit dan bintang benar-benar dikaitkan dengan agama Islam. Lambang yang mirip digunakan juga oleh gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia.                                                                               
GAM-DITII
Setelah dipaparkan peran lambang 'Bulan Sabit dan Bintang', terlihat jelas bahwa begitu besar peran lambang tersebut di masyarakat muslim. Tak salah rasanya bila orang-orang menganggap bahwa Bulan Sabit dan Bintang adalah lambang masyarakat muslim, bahkan ada yang menganggapnya lambang agama Islam. Anggapan ini merata luas di masyarakat muslim dan non-muslim. Contoh konkretnya, lambang 'Bulan Sabit dan Bintang' setelah judul utama di atas didapatkan dari font Wingdings di Microsoft Windows™. Kode Unicode U+262A. Lambang tersebut ditempatkan setelah deretan Salib dan Bintang David (Yahudi) dan sebelum lambang Yin-Yang, Om (Hindu) dan Mandala (Buddha). Jelas sekali maksud si penyusun: lambang bulan sabit dan bintang adalah lambang agama/keyakinan spiritual.
Seperti telah disebutkan di atas, bagi banyak orang peran penting lambang bulan sabit dan bintang bagi masyarakat muslim hampir-hampir seperti peran lambang salib di agama Kristen. Toh, lagi-lagi akan timbul pertanyaan di pikiran orang yang cukup penasaran: benarkah lambang Bintang dan Bulan Sabit adalah lambang agama Islam?
Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa lambang bulan sabit dan bintang telah lama digunakan sebelum masa Islam. Imperium Persia telah menggunakan lambang bulan sabit dan bintang. Bahkan, lambang tersebut tercantum pada mata uang yang diterbitkan pada masa Khosrau II. Dialah Kisra yang dikisahkan merobek-robek surat Rasulullah . Gambar bisa dilihat di bawah ini.
KosrauIIGoldCoin
Mata Uang Emas Persia, Bergambar Khosrau II
Perhatikan bulan sabit dan bintang di atas kepala!

Mata Uang Perak Persia, Bergambar Khosrau II
Empat pasang bulan sabit dan bintang di empat penjuru!
Lambang bulan sabit telah digunakan oleh masyarakat Yunani yang mendirikan kota βυζαντιον (orang Romawi menyebutnya Byzantivm) sejak ± 670 SM. Mereka menggunakan lambang tersebut dalam kaitannya dengan penyembahan kepada αρτεμισ Artemis, dewi bulan dan perburuan.
Byzantion-Banner_svg
Lambang Byzantion (kemudian: Constantinopolis)
Bulan Sabit Artemis/Diana
Kota Byzantium jatuh ke tangan Romawi pada abad ke-2 SM. Tidak ada perubahan berarti di sana karena bangsa Romawi sangat mengagumi budaya Yunani. Justru setelah Yunani dikuasai, bangsa Romawi makin ter-Yunani-kan. Ibadah agama Yunani kuno pun diserap ke dalam agama Romawi dan dipertahankan, di antaranya penyembahan kepada Artemis. Di dalam istilah Romawi dewi Artemis dikenal dengan nama Diana.
Bust-of-the-goddess-of-Issa-Vis-Museum-Croatia
αρτεμισ / Diana
hiasan di kepalanya melambangkan bulan sabit
MataUAngPerakRomawi
Mata uang Perak romawi, bergambar Ivlivs Caesar
Bulan sabit di belakang kepala
Keika Kaisar Constantinvs I berkuasa (306-337), dia membuat perubahan-perubahan besar pada tahun 330, di antaranya:
1. Dia memindahkan ibukota Romawi dari Roma ke kota Byzantium. Dia ganti nama kota itu menjadi Nova Roma, artinya 'Roma Baru'. Dalam percakapan sehari-hari, orang pada zaman itu juga menyebut kota itu Κωνσταντινουπολη (Constantinopolis), artinya 'Kota Constantinus'. Orang sekarang biasa menyebutnya Istanbul (keputusan pemerintah sekuler Republik Turki sejak 1928).
2. Dia menyatakan agama Nasrani sebagai agama negara. Sebelumnya beberapa kaisar Romawi telah memberikan kebebasan beragama kepada orang Nasrani, tetapi tidak sebagai agama negara. Sebelumnya lagi, para kaisar Romawi seolah-olah berlomba-lomba membantai penganut Nasrani.
Keputusan-keputusan di atas selanjutnya mempengaruhi karakter kota Constantinopolis atau Konstantinopel. Kota Konstantinopel yang sebelumnya yang sebelumnya adalah kota penyembah Artemis/Diana dari agama Yunani kuno berubah menjadi kota Kristen. Lambang kota yang berbentuk bulan sabit ditambahi lambang bintang yang melambangkan Bunda Maria, ibunda Yesus Kristus (salah satu gelar yang diberikan kepadanya adalah stella maris, 'bintang lautan'). Sejak saat itu, lambang Bulan Sabit dan Bintang menjadi lambang kota Konstantinopel, ibukota Romawi.
LambangConstantinopolis
Lambang Constantinopolis 
Bulan Sabit (Artemis) dan Bintang (Bunda Maria)
Sejak abad ke-15, masyarakat Turki Utsmani (ada masyarakat Turki dari suku lain, misalnya Kazakh, Uzbek, Turkmen) telah menguasai banyak wilayah Romawi. Pada tahun 1453, pasukan Turki Utsmani (orang Barat menyebutnya Ottoman) memasuki Konstantinopel, sekaligus mengakhiri pemerintahan Romawi yang telah berusia ± 2000 tahun (jika dihitung sejak pendirian kota Roma).
OttomanEmpireIn1683
Wilayah Turki Utsmani pada berbagai masa [creator: Atilim Gunes Baydin]
Dipimpin oleh Sultan Muhammad II (محمّد), pasukan Turki yang mayoritas beragama Islam menganti lagi karakter kota Konstantinopel menjadi kota yang bergaya Asia dan bercorak budaya masyarakat muslim. Nama kota dipertahankan, tetapi disesuaikan dengan lidah Arab (sebagaimana yang diucapkan oleh Rasulullah Muhammad ), yaitu قسطنطينيّة Qusţanţīniyyah, 'Kota Konstantin'.
SultanMuhammadII
Muhammad II, Sultan Turki Utsmani
Pemerintah Turki Utsmani mengubah banyak hal, juga mempertahankan banyak hal.
  1. Konstantinopel/ Qusţanţīniyyah menjadi ibukota Kesultanan Turki Utsmani, dan di kemudian hari menjadi ibukota Khilafah Utsmani (terjadi saat Sultan Salīm I (سليم) mengambil alih kekuasaan khilafah dari Khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil-billāh III (المتوكّل بالله), di Qahirah/Kairo)
  2. Gereja αγια σοφια Hagia Sofia, gereja pusat penyebaran agama Kristen Orthodox, diubah menjadi masjid; patung-patung Nasrani disingkirkan, gambar-gambar ditutup.
  3. Arsitektur khas Romawi Timur, diwakili oleh Gereja Hagia Sofia, menjadi model untuk pembangunan masjid-masjid di seluruh wilayah Utsmani (kubah adalah ciri khas yang paling terlihat)
  4. Lambang Konstantinopel, Bulan Sabit dan Bintang, menjadi lambang berbagai kesatuan di laskar Utsmani; di kemudian hari lambang tersebut bahkan menjadi lambang Khilafah Utsmani.
Kubah adalah gaya khas bangunan penting dan kuil-kuil Romawi (Barat dan Timur). Di Gaya Arsitektur Romawi Timur mempengaruhi tempat-tempat ibadah di negeri-negeri beragama Kristen Orthodox, misalnya Rusia, Bulgaria, Romania.
Hagia-Sophia-Laengsschnitt
Bentuk Asli Gereja Hagia Sofia di Konstantinopel
St_Basils_Cathedral
Gereja Santo Vasily di Moskwa
AlexanderNevskiCathedral
Katedral Santo Aleksander Nevskiy di Sofia, Bulgaria
Dengan beralihnya kekuasaan khilafah dari keluarga Abbas (Abbasiyah, Arab) ke tangan keluarga Utsmani (Turki), negeri-negeri Islam mulai memandang dinasti Utsmani dan Konstantinopel sebagai pengayom dan model kehidupan. Hal ini sempat terjadi di Timur Tengah. Di masa inilah masjid-masjid dipasangi kubah dan menara (menyerupai Masjid Aya Sofia, bekas Gereja Hagia Sofia), bulan sabit dan bintang meraih popularitas di masyarakat muslim.
Late_Ottoman_Flag_1844-1922
Bendera Khilafah Utsmani pada periode 1844-1922
Aya_sofya
bekas Masjid Aya Sofia, sekarang Museum Aya Sofia
di Istanbul (dahulu Constantinopolis/Qusţanţīniyyah)
Masjid Selimiye (Sultan Salim) di Edirne (dahulu: Adrianopolis)
Blaue_moschee_6minarette
Masjid Biru (Masjid Sultan Ahmad) di Istanbul
(dahulu: Constantinopolis/Qusţanţīniyyah)
Nampaknya karena Nusantara terlalu jauh dari Turki, negeri-negeri di Nusantara menerima pengaruh Utsmani sedikit.saja, di antaranya penggunaan lambang Bulan Sabit dan Bintang serta kubah di masjid-masjid. Hingga kini dua ciri khas itu tetap menempel di masyarakat muslim Indonesia. Orang pun nampaknya sudah tidak tahu, lupa, atau tidak peduli asal-usul lambang bulan sabit dan bintang yang bernuansa pemujaan berhala dan agama Nasrani.
Flag_of_Turkey_svg
Bendera Republik Turki sejak 1936
sama persis dengan bendera Khilafah Utsmani, proporsi berbeda
Tidak ada bukti barang ataupun atsar yang menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah memerintahkan umat Islam untuk menggunakan lambang bulan sabit dan bintang ataupun memberi contoh penggunaannya. Satu-satunya 'bulan sabit' yang penting bagi umat Islam adalah hilal, 'bulan sabit' tipis sekejap, tanda awal bulan baru (tanggal 1). Namun, hilal memang bukan bulan sabit (tanggal 4-5). Tanpa adanya contoh dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan sahabat-sahabatnya, tidak layak bagi umat Islam mencanangkan lambang bulan sabit dan bintang sebagai lambang Islam.
Sumber: mathetaon

Wednesday, April 25, 2012

Miracle of Allah..

by ~Ya-Allah 

 

 Allah is written on the wing of a pigeon ...

 

by Shaze_143

 Name of Allah Almighty & Prophet Muhammad (SAW)
written on the wings of pigeon





Sunday, April 22, 2012

Palestine Children

muhammad al-dura by *feda2

muhammad al dura

On September 30, 2000 Mohammed Jamal Al-Durra out with his father in the Salah El-Din between Netzarim and Gaza, and entered the area where the shooting spree, the father quickly The duck with his son behind the barrel, continued to fire on the father and son and father attempted reference to the shooters to stop, but continued to fire on the father and son, father and tried to protect his son from the strikes, but could not, several bullets hit the body of the father and son, and fell to Mohammed al-Dura district, in a scene lens photographer reported the French news agency for all the world.

the photogapher say " Began shooting from various sources, Israeli and Palestinian, did not last more than 5 minutes. Followed, it seemed clear to me that the shooting hand of the child Muhammad and his father from the opposite direction to them. Intensively and intermittently, the shooting was a direct hand in the direction the two (father and child) and hand centers (centers of the Palestinian security forces to save). Palestinian centers were not the source of gunfire, because the shots of these two centers had stopped after five minutes of silence, not the child and the father living at the time (mean time of five minutes), but injury and death have occurred at the time the 45 minutes that followed.

I can assure you that the shots that killed Mohammed Durra and his father was one of the watchtowers above-mentioned Israeli, because it is the only place which could fire toward the father and child. If you are mentally and logical, and because of my years of experience in covering the areas of hot events and areas of violent collisions and identify places of bullets, I can affirm that the child had been killed deliberately and without taking into account and that the father was wounded by Israeli forces "

 

Israeli terrorism on gaza by *feda2

 

this design i made it to send massage to the free Conscience in all over the world to say no for Israeli terrorism on gaza
--------
the girl in this design can be your daughter or your sister
plz say no for israeli terrorism 

 

Gaza children by *feda2

 

Quds 6th day by *feda2

 This design (Quds 6th day) for support palstinin people rights in there lands
Quds day established every year in 17 Ramadan to make the world know the true things
every one in any place can support this rights by visit this web site [link] or designs or any information show us the true

 

pampers army israel solders by *feda2

 An army of cowards wearing Pampers and kill children in gaza
That the IDF


pampers army israel solders 2 by *feda2

 An army of cowards wearing Pampers and kill children in gaza
That the IDF


israeli anti society army by *feda2

 Psychologists know some personal anti-society (as those who are anomalies in the behavior and feelings in the face of their actions, and in the way of social harmony with their surroundings)

Muslim Xinjiang China

Five Races Under One Union by ~Arqoi

 From Wiki; 

This principle emphasized the harmony of the five major ethnic groups in China as represented by the colored stripes of the Five-Colored Flag of the Republic: the Han (red); the Manchus (yellow); the Mongols (blue); the "Hui" (the name given to the Muslims at that time) (white); and the Tibetans (black)

.The term "Muslim" in this context (including the term 回, huí, in Chinese) primarily referred to the Muslim Turkic peoples in Western China, since the term "Muslim Territory" (回疆; "Huijiang") was an older name for Xinjiang during the Qing Dynasty. The meaning of the term "Hui people" gradually shifted to its current sense—a group distinguished from the Han Chinese by little other than their Muslim faith and distant foreign ancestry during the period of roughly 1911–49 in the Republic of China. 

--------------------

If history took another turn, the result might have been something akin to this. An oddity akin to a confederation.

 

Xinjiang, China, by Tom Carter by ~chinaphotographer

  XINJIANG, CHINA:
With more than twelve million Muslims in China, Xinjiang accounts for over half the national total. Xinjiang literally comes to a halt five times a day when the faithful rush to mosque for a congregational series of Mecca-facing prostrations and prayer. Half an hour later, the cities are again screaming with activity.

 

Muslim mothers and daughters by ~CultureQuest

  at the street market in Kashgar in western Xinjiang province, China, 2005

I believe that these women and children are Uyghurs, members of an ethnic minority culture (their language is Turkic and uses Arabic script) in China who are very oppressed and politically repressed.

 

Un Titled by ~SecretCake

 A lady in Kashgar(city in very very west of China)


Beauty of the mistress by ~xamsiya

 Dabazaar Xinjiang China


Uighur grandfather, Urumqi  by ~CultureQuest

 Street image from Urumqi night market in Xinjiang Province of China. Members of the Uighur ethnic nationality, a group oppressed by the current PRC regime.

 

East Turkistan Uyghur by *feda2

 East Turkistan is the tragedy of the new Islamic explosion at any time, it's got thirty million Muslims under occupation governed by the Communist Chinese iron and fire, and the ethnic cleansing and displacement in an attempt to Tsienha demographic Muslims to convert from 95% to 40% of the population and the territory they called ( Xinjiang) any (new settlement).
According to official statistics, the proportion of Muslims in the region in 1940 was 95% down in 1949 to 90% and 55% in 1983 and due to the policy of settlement, which practiced systematic China to resettle displaced people and two Chinas place so that the proportion of Chinese in the region is now 60%, Muslims 40 % Only, and China will provide inducements to its citizens to stay in Turkistan providing them land, houses, jobs and allowances mountain.

On the other hand, set strict limits on having more than one child and one Muslim family, and that is otherwise prohibitive taxes and imprisoned


U.S in Afghanistan

Obama's War

 

 High hopes for Obama

 

Saturday, April 21, 2012

US & Islamic World

Obama boycotts racism summit by ~Latuff2

 The Obama administration quietly announced this weekend that it would boycott United Nations international conference about racism and discrimination because of concerns that the conference unfairly singles out Israel for criticism...

Based on the Thomas Nast cartoon, "Worse than Slavery", published in Harper's Weekly, October 24, 1874: [link]

Langkah-langkah untuk memperbesar gambar:
- silahkan klik gambar,
- akan muncul iklan,
- klik "Skip Ad" (berada di kanan atas)
- gambar bisa diperbesar setelah berada di flickr.com